Layanan Teknologi Informasi (TI) di sektor perbankan merupakan fondasi utama dalam menjaga keberlangsungan layanan keuangan, baik terhadap nasabah maupun regulator. Gangguan pada sistem TI baik akibat bencana alam, serangan siber, kegagalan infrastruktur, atau kesalahan manusia dapat berdampak besar terhadap kepercayaan, reputasi, dan stabilitas operasional bank. Oleh karena itu, penyusunan dan penerapan Disaster Recovery Plan (DRP) serta Business Continuity Plan (BCP) yang efektif menjadi bagian integral dari manajemen risiko operasional di lingkungan perbankan. Pelatihan ini dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam kepada peserta mengenai proses identifikasi risiko, perencanaan, pengujian, dan pemulihan layanan TI yang kritikal, agar institusi tetap berfungsi dengan gangguan minimal ketika menghadapi insiden besar.
Melalui pendekatan berbasis kerangka kerja internasional (seperti ISO 22301 dan NIST SP 800-34), serta ketentuan dari regulator domestik seperti OJK dan BI, pelatihan ini membekali peserta dengan keterampilan praktis dan strategis untuk mengembangkan DRP dan BCP yang sesuai dengan kompleksitas sistem TI perbankan. Peserta akan memahami perbedaan dan keterkaitan antara DRP dan BCP, menyusun prioritas pemulihan berdasarkan analisis dampak bisnis (BIA), dan mengidentifikasi strategi alternatif untuk menjamin kelangsungan layanan. Simulasi skenario bencana, studi kasus dari kegagalan nyata, serta teknik pengujian dan evaluasi kesiapan infrastruktur akan memperkaya wawasan peserta agar mampu membangun ketangguhan operasional secara menyeluruh dan terukur.
Tujuan
- Memahami konsep dasar dan urgensi Disaster Recovery Planning (DRP) dan Business Continuity Planning (BCP) dalam layanan TI perbankan.
- Mampu mengidentifikasi risiko kritikal dan melakukan analisis dampak bisnis (BIA) terhadap gangguan layanan.
- Mengembangkan dan mendokumentasikan DRP dan BCP yang selaras dengan regulasi OJK dan standar internasional.
- Menyusun strategi pemulihan berbasis prioritas layanan dan waktu pemulihan (RTO dan RPO).
- Meningkatkan kemampuan dalam menguji, meninjau ulang, dan memperbarui strategi pemulihan serta kontinuitas bisnis secara berkala.
Materi Pokok
Hari 1: Konsep Dasar, Identifikasi Risiko, dan Perencanaan Strategis
- Pengenalan DRP dan BCP di Lingkungan Perbankan
- Perbedaan, keterkaitan, dan tujuan DRP vs. BCP
- Regulasi OJK/BI dan standar internasional (ISO 22301, NIST SP 800-34)
- Komponen utama dalam strategi ketahanan TI perbankan
- Identifikasi Risiko dan Analisis Dampak Bisnis (Business Impact Analysis)
- Jenis-jenis ancaman terhadap sistem TI (bencana alam, kegagalan sistem, siber, dll.)
- Metode melakukan BIA untuk menentukan prioritas layanan
- Menentukan Recovery Time Objective (RTO) dan Recovery Point Objective (RPO)
- Perencanaan dan Penyusunan Dokumen DRP & BCP
- Langkah-langkah menyusun DRP dan BCP secara terstruktur
- Penentuan tim tanggap darurat, jalur eskalasi, dan pemulihan layanan
- Dokumentasi prosedur pemulihan dan komunikasi selama bencana
Hari 2: Implementasi, Pengujian, dan Evaluasi Strategi Pemulihan
- Strategi Pemulihan dan Infrastruktur Pendukung
- Pemanfaatan teknologi backup, failover, dan site recovery (Hot, Warm, Cold Site)
- Peran cloud computing dan virtualisasi dalam strategi DRP modern
- Integrasi DRP dengan cyber incident response dan third-party risk management
- Pengujian dan Simulasi Pemulihan Bencana
- Jenis-jenis pengujian (tabletop, simulation, full-interruption)
- Evaluasi hasil simulasi dan pembaruan strategi DRP/BCP
- Peran audit internal dan eksternal dalam validasi kesiapan
- Studi Kasus dan Penyusunan Rencana Aksi
- Studi kasus nyata kegagalan TI dan pembelajaran dari insiden
- Benchmarking DRP/BCP di perbankan nasional dan global
- Penyusunan rencana aksi dan langkah implementasi di institusi peserta
