Di tengah kompleksitas penanganan kredit bermasalah, keberhasilan seorang
petugas remedial tidak hanya ditentukan oleh pemahaman teknis atau legalitas
perjanjian kredit, tetapi juga oleh kemampuan interpersonal atau soft skills dalam
berinteraksi dengan debitur. Setiap debitur memiliki kondisi, karakter, dan respon yang
berbeda dalam menghadapi masalah kreditnya. Dalam banyak kasus, pendekatan yang
terlalu kaku atau agresif justru memperburuk situasi, sementara pendekatan yang terlalu
lunak dapat mengurangi wibawa dan kewenangan bank. Oleh karena itu, kemampuan
untuk bernegosiasi secara strategis, menunjukkan empati yang terukur, serta bersikap
tegas dalam mempertahankan kepentingan bank, menjadi keterampilan krusial yang
harus dimiliki oleh setiap petugas remedial. Pelatihan ini hadir untuk memperkuat soft
skills tersebut, dengan pendekatan yang praktis, kontekstual, dan berbasis pengalaman
lapangan.
Peserta pelatihan akan diberikan pemahaman mendalam mengenai dinamika
hubungan antara petugas remedial dan debitur, termasuk bagaimana membangun
kepercayaan, menyampaikan pesan yang sulit, serta menciptakan hasil win-win yang
tetap berpihak pada kepentingan bank. Melalui kombinasi teori komunikasi, teknik
negosiasi, dan latihan interaktif, peserta akan belajar mengelola situasi emosional,
menghindari konflik terbuka, serta mengendalikan percakapan dalam arah yang solutif.
Pelatihan juga akan membahas berbagai tipologi debitur sulit, taktik menghadapi
manipulasi emosional, serta teknik menjaga objektivitas dalam tekanan. Dengan
pelatihan ini, diharapkan petugas remedial tidak hanya mampu menyelamatkan kredit,
tetapi juga menjaga hubungan profesional yang konstruktif dengan debitur, tanpa
kehilangan ketegasan dan arah tujuan institusi.
Tujuan
- Meningkatkan kemampuan komunikasi interpersonal petugas remedial dalam berinteraksi dengan debitur.
- Membekali peserta dengan teknik negosiasi yang efektif dan etis dalam situasi kredit bermasalah.
- Melatih sikap empati profesional yang tidak melemahkan posisi bank.
- Menanamkan sikap tegas dan percaya diri dalam mempertahankan posisi serta solusi penyelamatan kredit.
Materi Pokok
Hari 1 – Dasar Komunikasi dan Empati dalam Penanganan Debitur
- Peran Soft Skills dalam Proses Remedial Kredit
- Mengapa pendekatan personal penting dalam penyelamatan kredit
- Studi kasus: kegagalan komunikasi dalam negosiasi kredit bermasalah
- Mindset petugas remedial: dari menagih menjadi menyelamatkan
- Membangun Empati Tanpa Kehilangan Arah Negosiasi
- Perbedaan empati dan simpati dalam konteks profesional
- Teknik active listening dan membaca emosi debitur
- Strategi menjembatani komunikasi saat debitur dalam tekanan
- Menghadapi Debitur Sulit dan Menjaga Kendali Percakapan
- Tipologi debitur: kooperatif, pasif, agresif, manipulatif
- Teknik mengatasi konflik verbal dan tekanan emosional
- Latihan: simulasi percakapan dengan debitur bermasalah
Hari 2 – Teknik Negosiasi dan Ketegasan Profesional
- Teknik Negosiasi Efektif dalam Remedial Kredit
- Prinsip win-win, win-lose, dan kapan memilihnya
- Strategi penawaran: restrukturisasi, pelunasan bertahap, asset settlement
- Menentukan batas minimum yang dapat dinegosiasikan
- Ketegasan Profesional dan Pengambilan Keputusan di Lapangan
- Menjaga wibawa dan posisi bank tanpa mengintimidasi
- Bahasa tubuh, intonasi, dan sikap dalam percakapan sulit
- Cara menolak permintaan tidak realistis tanpa merusak hubungan
- Studi Kasus dan Simulasi Negosiasi Remedial Kredit
- Praktik langsung: role-play dengan skenario debitur berbeda
- Umpan balik dan analisis gaya komunikasi peserta
- Penyusunan strategi komunikasi untuk kasus nyata



