Integrating Risk Capacity with Organizational Risk Appetite

Integrating Risk Capacity with Organizational Risk Appetite – mengacu pada upaya
menggabungkan dua elemen kunci dalam manajemen risiko di sebuah organisasi, yaitu
kapasitas risiko dan selera risiko. Kapasitas risiko merujuk pada sejauh mana organisasi
mampu menanggung risiko secara finansial, operasional, dan sumber daya lainnya.
Sementara itu, selera risiko mencerminkan tingkat risiko yang diinginkan atau dapat diterima
oleh organisasi untuk mencapai tujuan dan strategi bisnisnya.
Integrasi ini membantu organisasi untuk mengelola risiko secara lebih efektif,
memastikan bahwa tingkat risiko yang diambil sejalan dengan tujuan bisnis, dan
meminimalkan potensi dampak negatif pada kinerja organisasi.

Tujuan

• Memahami konsep dan perbedaan antara kapasitas risiko dan selera risiko.
• Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kapasitas risiko organisasi.
• Menentukan selera risiko yang sesuai dengan tujuan dan strategi bisnis.
• Mengintegrasikan kapasitas risiko dengan selera risiko untuk menghasilkan strategi manajemen risiko yang efektif.
• Menerapkan langkah-langkah praktis untuk mengelola ketidaksesuaian antara kapasitas dan selera risiko.
• Mampu melakukan komunikasi efektif tentang manajemen risiko di seluruh organisasi.

Materi Pokok

1. Pengantar Manajemen Risiko:
   • Definisi kapasitas risiko dan selera risiko.
   • Peran keduanya dalam konteks manajemen risiko.
2. Penilaian Kapasitas Risiko:
   • Faktor-faktor yang mempengaruhi kapasitas risiko.
   • Metode penilaian kapasitas risiko finansial, operasional, dan sumber daya.
3. Penetapan Selera Risiko:
   • Proses menentukan selera risiko organisasi.
   • Pembuatan batas-batas toleransi risiko.
4. Integrasi Kapasitas dan Selera Risiko:
   • Langkah-langkah menyelaraskan kapasitas dengan selera risiko.
   • Strategi integrasi untuk manajemen risiko yang efektif.
5. Studi Kasus dan Latihan:
   • Analisis kasus riil untuk mengintegrasikan konsep dalam situasi praktis.
   • Latihan perencanaan dan implementasi strategi manajemen risiko.
6. Komunikasi dan Pemantauan:
   • Strategi komunikasi efektif dalam konteks manajemen risiko.
   • Proses pemantauan dan penyesuaian berkelanjutan.