Have you ever encountered a “difficult person” while engaged in an audit? Do you wonder why your communications get through to some people but others seem to have a different message? Would you like to increase your ability to remain calm and professional under pressure? Auditors need specific technical skills to be successful in their job, but that’s only half the picture. They need to be able to work effectively with all kinds of people too. Research indicates approximately one-third of the difference between top and average performance is due to technical skill and cognitive ability, while the remaining two-thirds is attributed to emotional competence.
Tujuan
- Mengenali gaya komunikasi orang lain dan menyesuaikan komunikasi sesuai preferensi mereka.
- Mengajukan pertanyaan terbuka dan meningkatkan keterampilan mendengarkan untuk menemukan informasi yang dibutuhkan dalam pelaksanaan audit yang efektif.
- Menggunakan empati dan kecerdasan emosional untuk membangun keterlibatan dalam tim maupun dengan klien.
- Merespons secara tepat terhadap situasi yang penuh tekanan emosional.
Materi Pokok
- Emotional Intelligence and the Audit Role
- Menjelaskan kecerdasan emosional sebagai faktor utama keberhasilan auditor internal.
- Menguraikan faktor-faktor kunci yang menentukan keberhasilan seseorang dalam peran tersebut.
- Mengidentifikasi kekuatan dan peluang pengembangan dalam kecerdasan emosional.
- Getting Buy-in
- Mengidentifikasi lima faktor yang mendorong komitmen pemangku kepentingan.
- Mengenali gaya komunikasi orang lain.
- Menggunakan teknik “bridging” untuk mencapai tujuan bersama yang saling menguntungkan.
- Navigating Difficult Situations
- Mengidentifikasi fakta tentang emosi yang memengaruhi percakapan sulit.
- Mengembangkan kemampuan untuk mengenali dan mengelola emosi diri saat berinteraksi.
- Menjelaskan cara efektif untuk merespons reaksi emosional orang lain.
- Merencanakan dan melaksanakan percakapan yang sulit dengan efektif.
- Interviewing for Information
- Mengidentifikasi tiga hal yang dapat dilakukan untuk menciptakan lingkungan yang mendorong keterbukaan informasi.
- Menyusun pertanyaan terbuka untuk memperoleh informasi penting.
- Menggunakan teknik mendengarkan yang efektif untuk menemukan informasi tersembunyi.
- Communicating with Impact
- Menyebutkan tiga karakteristik komunikasi yang efektif bagi otak (brain-friendly communication) serta praktik komunikasi yang menghambat pemahaman.
- Mendesain dan menyampaikan pesan yang berdampak terhadap perilaku orang lain dalam mendukung keberhasilan audit.
