Perbankan memiliki salah satu misi untuk mengutamakan pelayanan kepada usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk menunjang peningkatan ekonomi masyarakat. Di sisi lain, karakteristik UMKM adalah unik. Skala usaha yang kecil mengakibatkan manajemen UMKM menempatkan semua fungsi manajemen dan fungsi bisnis dalam sedikit tangan, atau bahkan satu orang wirausaha itu sendiri sebagai inti. Akibatnya, segala “tetek bengek” kelengkapan untuk memenuhi syarat bankable, apalagi favourable, baik administratif maupun substantif, nyaris mustahil dapat dipenuhi. Dalam road map perkembangan UMKM, ternyata tidak semua UMKM akan tumbuh atau berkembang dari usaha mikro, tumbuh menjadi usaha kecil, dan berkembang menjadi usaha menengah. Tidak sedikit usaha yang posisi optimalnya tidak pada skala yang lebih besar. Akan tetapi hal ini bukan berarti UMKM tidak memiliki potensi untuk menggerakkan perputaran produk-produk perbankan. Berbagai ciri minor UMKM tersebut “hanya” menunjukkan perbedaan dan kekhasan karakter usaha. Tanpa memahami watak dan ciri UMKM, sulit bagi bank untuk berhasil dalam euforia eksplorasi potensi besar UMKM.
Bank akan membutuhkan SDM dengan kompetensi dasar yang tepat dalam menghadapi tantangan dan kendala tersebut. Kompetensi tersebut dapat dikelompokkan ke dalam soft skill yang identik dengan kemampuan intrapersonal dan interpersonal. Soft skill perlu dilengkapi dengan kemampuan technical skill yang mumpuni dari masing-masing petugas bank. Hal ini diperlukan guna mendukung kelangsungan pelaksanaan program pembiayaan dalam jangka panjang.
Pendekatan terhadap pelaku usaha mikro merupakan hal yang penting untuk dilakukan. Salah satunya adalah dengan memaksimalkan peran bank sebagai penasihat dalam mengelola keuangan usaha nasabah. Dengan pemahaman yang baik terhadap potensi wilayah dan keadaan masyarakat wilayah setempat, maka peran petugas bank dalam melakukan pendekatan terhadap usaha mikro akan lebih maksimal. Melalui pendekatan ini, usaha nasabah memiliki potensi untuk lebih dapat berkembang secara berkelanjutan, sehingga akan mampu meningkatkan taraf hidup nasabah.
Pelatihan Culture & Social Mapping ini bertujuan meningkatkan kemampuan Petugas Bank dalam mengenali elemen-elemen budaya dan sistemnya, dinamika dan kelembagaan sosial serta kearifan lokal masyarakat, serta memetakan hubungan sosial masyarakat di wilayah kerjanya masing-masing. edukasi tugas dan peran Otoritas Jasa Keuangan dalam mengatur dan mengawasi lembaga keuangan termasuk perbankan.
Untuk dapat mengendalikan risiko atas penyaluran kreditnya bank dapat melakukan beberapa langkah strategis, terutama dengan meningkatkan kompetensi dan pemahaman pada setiap pegawai yang berada dibidang perkreditan perihal proses normal management kredit sampai dengan remedial management (penyelamatan kredit).
Tujuan
- Peserta memahami elemen-elemen budaya dan sistem, dinamika dan kelembagaan sosial, serta kearifan lokal masyarakat di wilayah kerjanya masing-masing.
- Peserta mampu memetakan hubungan sosial masyarakat di wilayah kerjanya masing-masing dan menarik implikasi manajerialnya.
Materi Pokok
- Ice Breaking
- Fudamental budaya
- Kerangka Dasar Sistem Sosial
- Dinamika Sosial dan Kearifan Lokal
- Kelembagaan dan Hubungan Sosial
- Social Mapping Framework
- Social Mapping Output
- Social Mapping Presentation



