Pelatihan ini dirancang untuk memberikan pemahaman komprehensif kepada analis kredit dan praktisi perbankan tentang cara menilai kelayakan kredit pada kontraktor tambang serta subkontraktornya. Industri pertambangan memiliki karakteristik operasional yang kompleks—mulai dari fluktuasi harga komoditas, sistem pembayaran berbasis termin atau volume kerja, ketergantungan pada alat berat dengan nilai investasi tinggi, hingga risiko operasional yang berkaitan dengan lokasi, cuaca, dan produktivitas. Oleh karena itu, penilaian kredit pada sektor ini membutuhkan pendekatan khusus yang berbeda dari sektor perdagangan atau manufaktur.
Melalui pembahasan mendalam dan studi kasus nyata, peserta akan memahami bagaimana melakukan analisis finansial dan non-finansial yang akurat, memetakan risiko proyek tambang (coal mining, nickel, gold, dsb.), menilai kualitas kontrak kerja (SPK), menghitung kebutuhan modal kerja, serta mengidentifikasi red flags seperti ketergantungan pada satu offtaker, perubahan volume pekerjaan, hingga potensi gangguan operasional. Pelatihan ini bertujuan membantu peserta menghasilkan keputusan kredit yang prudent, terukur, dan selaras dengan dinamika industri tambang yang bergerak cepat.
Tujuan
- Memahami karakteristik, model bisnis, dan struktur pendapatan kontraktor serta subkontraktor tambang
- Menguasai teknik credit assessment khusus sektor tambang, baik dari sisi finansial maupun operasional
- Menilai tingkat kelayakan kontrak kerja, volume pekerjaan, serta pola pembayaran termin
- Mengidentifikasi risiko utama seperti fluktuasi harga komoditas, dependency, downtime alat berat, dan risiko lokasi
- Menghitung kebutuhan modal kerja sesuai fase proyek tambang
- Menyusun mitigasi risiko dan struktur pembiayaan yang aman serta sesuai profil bisnis debitur
Materi Pokok
- Gambaran Industri Tambang & Kontraktor
- Model bisnis kontraktor tambang (overburden, hauling, coal getting, dsb.)
- Peran subkontraktor dan alur kerja proyek
- Dampak harga komoditas terhadap pembayaran dan cashflow
- Risiko Sektor Pertambangan
- Risiko operasional (produktivitas alat, cuaca, lokasi)
- Risiko finansial (termin, AR aging, dependency)
- Risiko kontrak dan hubungan dengan tambang induk
- Analisis Kelayakan Kredit Kontraktor Tambang
- Analisis laporan keuangan khas kontraktor
- Analisis cashflow berbasis volume kerja dan jam alat
- Penilaian aset alat berat & depresiasi
- Penilaian Kontrak (SPK) & Volume Kerja
- Key clauses yang menentukan risiko
- Validasi kapasitas debitur vs kapasitas proyek
- Progress payment, termin, dan mekanisme invoice
- Perhitungan Kebutuhan Modal Kerja
- Biaya operasional harian (BBM, operator, maintenance)
- Siklus pembayaran tambang → kontraktor → subkontraktor
- Perhitungan WCTR dan pengamanan cashflow
- Red Flags & Fraud Indicators
- SPK tidak solid / tidak memiliki payung kontrak
- Volume pekerjaan yang tidak realistis
- AR menumpuk, kapasitas alat tidak memadai
- Over-financing dan moral hazard di lapangan
- Mitigasi Risiko & Struktur Pembiayaan
- Skema pembiayaan berbasis invoice SPK
- Monitoring lapangan & digital tracking alat
- Pembiayaan alat berat dengan mitigasi produktivitas
- Studi Kasus & Simulasi Keputusan Kredit
- Proyek batubara, nikel, dan emas
- Simulasi menghitung kelayakan debitur berdasarkan proyek



