Pelatihan ini disusun secara sistematis dan strategis dengan tujuan utama untuk membekali para profesional di sektor perbankan termasuk petugas penagihan, analis kredit, serta staf kepatuhan dan hukum dengan pemahaman konseptual dan keterampilan teknis yang mendalam dalam mengelola proses penagihan kredit secara lebih efektif, terstruktur, dan sesuai dengan ketentuan regulasi yang berlaku. Dalam lanskap perbankan yang semakin kompleks dan kompetitif, tekanan terhadap kualitas aset produktif bank semakin tinggi, ditambah lagi dengan meningkatnya rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/Financing – NPL/NPF) yang menuntut adanya pendekatan penagihan yang tidak hanya berfokus pada agresivitas, tetapi juga mempertimbangkan akurasi strategi, sensitivitas terhadap kondisi debitur, serta kepatuhan terhadap prinsip tata kelola yang baik dan perlindungan konsumen.
Penagihan yang efektif dan beretika sangat bergantung pada kemampuan institusi dalam memahami profil dan karakteristik debitur, mengelola tahapan risiko kredit dengan cermat, serta memberdayakan petugas penagihan untuk membangun komunikasi yang persuasif, profesional, namun tetap tegas dan berlandaskan pada kerangka hukum yang sah.
Melalui pelatihan ini, peserta akan dibimbing untuk memahami dan mengimplementasikan berbagai strategi penagihan kredit yang relevan, dimulai dari pendekatan preventif melalui sistem peringatan dini (early warning system), analisis segmentasi portofolio kredit berdasarkan tingkat risiko, hingga pemilihan metode penyelesaian kredit bermasalah yang paling tepat, termasuk pendekatan restrukturisasi, rescheduling, penyitaan jaminan, atau penegakan hak melalui jalur hukum. Di samping itu, peserta akan memperoleh pembekalan praktis terkait teknik komunikasi yang efektif dalam proses penagihan, keterampilan negosiasi yang berimbang antara kepentingan bank dan kemampuan debitur, serta manajemen emosi dalam menghadapi tantangan di lapangan, seperti penolakan, ketidakterbukaan, atau konflik dari pihak debitur.
Melalui pemaparan materi berbasis studi kasus nyata, latihan simulasi interaktif, dan diskusi terbuka mengenai hambatan aktual yang sering dihadapi oleh tim penagihan, pelatihan ini diharapkan mampu membentuk pola pikir yang adaptif dan solutif bagi peserta, serta memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan tingkat pemulihan kredit (recovery rate) secara institusional, sekaligus memperkuat sistem mitigasi risiko kredit jangka panjang di lingkungan perbankan.
Tujuan
- Memahami tahapan dan prinsip dasar dalam proses penagihan kredit sesuai dengan kebijakan internal dan regulasi OJK.
- Mengidentifikasi kategori kredit berdasarkan tingkat risiko dan menentukan strategi penagihan yang paling tepat untuk masing-masing kategori.
- Mengembangkan pendekatan komunikasi dan negosiasi yang efektif, humanis, namun tetap berorientasi pada kepatuhan dan hasil.
- Menyusun strategi pemulihan kredit yang berdampak terhadap peningkatan recovery rate, baik melalui pendekatan persuasif maupun penegakan hukum.
- Mengevaluasi dan mengatasi hambatan penagihan melalui studi kasus dan pengalaman nyata di lapangan.
Materi Pokok
- Pengantar Penagihan Kredit dan Pentingnya Recovery Rate
- Peran strategis divisi collection dalam menjaga kualitas portofolio kredit
- Indikator kinerja penagihan: NPL, recovery rate, dan write-off
- Tahapan Penagihan Kredit Berdasarkan Risiko
- Early stage collection vs. late stage collection
- Segmentasi debitur: performing, underperforming, dan non-performing
- Strategi Penagihan Kredit yang Efektif
- Teknik reminder, follow-up, hingga peringatan resmi
- Penagihan lapangan dan call center: tantangan dan etika
- Pendekatan Negosiasi dan Komunikasi dalam Proses Penagihan
- Teknik membangun empati dan ketegasan
- Mengelola emosi dan respons debitur sulit
- Opsi Penyelesaian Kredit Bermasalah
- Restrukturisasi: rescheduling, reconditioning, restructuring
- Upaya hukum dan eksekusi agunan: proses dan risikonya
- Aspek Regulasi dan Kepatuhan dalam Penagihan
- Ketentuan OJK dan perlindungan konsumen
- Etika penagihan, pelaporan, dan dokumentasi yang diperlukan
- Studi Kasus dan Simulasi Penagihan
- Studi kasus: keberhasilan dan kegagalan dalam penagihan kredit
- Simulasi komunikasi dengan debitur dalam berbagai scenario